10.7.11

C.S Lewis - NARNIA - ALKITAB - Imajinasi

Sebelum masuk ke isi nya kita liat dulu nihh sejarah singkatnya siapa itu C.S Lewis

C.S. Lewis---yang akrab dipanggil Jack---lahir di Belfast tahun 1898. Dasar imajinasinya untuk menciptakan Narnia sudah dibangun sejak dia kecil.
namun ternyata banyak hal yang terjadi dalam penciptaan karakter dan alur cerita yang bisa berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman iman C.S Lewis.

Kisah-kisah dongeng, mitologi, dan legenda lancar diceritakan pengasuhnya yang orang Irlandia. Umur enam belas tahun, Jack sudah membayangkan faun membawa bungkusan dan payung berjalan dalam hutan. Tapi baru bertahun-tahun kemudian, saat Jack sudah menjadi profesor di Cambridge University, kisah itu lahir menjadi novel untuk anak-anak.

Tahun 1939, saat Jack berusia 41 tahun, Perang Dunia II pecah. Empat anak dari London diungsikan ke rumahnya di desa. Jack kaget sekali saat mengetahui betapa sedikit dongeng yang dikenal tamu-tamu mudanya, sehingga memutuskan untuk menulis dongeng bagi mereka. Dia mulai menulis bagian awal kisah tentang empat anak yang diungsikan dari London karena serangan udara, dan menumpang di rumah seorang profesor tua di pedesaan, tapi kemudian berhenti mengerjakan naskah itu. Baru tahun 1950, The Lion, the Witch and the Wardrobe terbit. Buku itu dihiasi ilustrasi karya Pauline Baynes. Sebenarnya Jack yang suka menggambar ingin membuat ilustrasi buku itu sendiri, sehingga Baynes berkata, ?Kalau mengikuti kemauannya, semua ilustrasi itu akan berwarna dan jauh lebih mendetail sejak awal.? Seluruh ilustrasi The Chronicles of Narnia (yang jumlahnya kira-kira 350 gambar) baru diwarnai Baynes tahun 1998. Dan meskipun sempat ingin membuat ilustrasi sendiri, Jack ternyata sangat puas dengan karya Baynes, sehingga dia terus menjadi ilustrator The Chronicles of Narnia hingga seri ini tamat tahun 1956.

Lewat The Chronicles of Narnia dan buku-bukunya yang lain Jack dianggap salah satu pemikir paling hebat di abad ke-20. Dia menjadi pengajar sastra Inggris di Oxford sampai tahun 1954, ketika dia terpilih menjadi Chair of Medieval and Renaissance English di Cambridge University. Dia terus memegang posisi ini sampai pensiun.

Nahh bagaimana bisa hubungan nya antara NARNIA dan ALKITAB..

"The Chronicles of Narnia adalah salah satu Buku Tandingan Christian Altenative yang cocok dan tepat untuk anak-anak yang kita kuatirkan akan terpengaruh dengan demam “Harry Potter Mania”. Meski buku ini ditulis dengan sasaran pembaca anak-anak, tetapi kumpulan seri Narnia juga dapat dibaca oleh orang dewasa, termasuk saya tentunya..ahahaa

Kumpulan Seri Narnia juga mengandung cerita seputar magic dan penyihir, dimana mereka memang DIPOSISIKAN sebagai pihak yang jahat. Selain itu, kumpulan seri Narnia mengajak kita berimajinasi dengan Elves, Giant / Raksasa, Dwarf, Binatang yang bisa berbicara dan macam-macam mahluk mitologi lainnya. Hal ini tidak perlu kita herankan, karena Lewis adalah seorang Professor di bidang Medieval dan Literatur Renaissance di Oxford dan Cambridge University. Kemudian bersama dengan J.R.R. Tolkiens (Pengarang Trilogi “Lord of The Ring”) dan George MacDonald, Lewis tergabung dalam sebuah Grup Penulis, “Inklings”.

C.S. Lewis, yang selama 17 tahun hidupnya banyak dihabiskan di Oxford dahulunya adalah Dosen di Magdalen College dan menganggap dirinya sebagai orang yang agnostik dan ateistik. Bulan September 1931, dalam sebuah diskusi dengan Hugo Dyson dan J.R.R. Tolkien, Lewis yang menyukai kisah mitos dan legenda Inggris kuno dan dongeng Scandinavia, menjadi dekat dengan Tolkien. Tolkien dan Dyson memberi penjelasan bahwa Christian mitos yang pernah didengarnya bukan hanya luar biasa, tetapi juga itu adalah REALITA. Pertobatan Lewis dilakukan sembilan hari kemudian dalam perjalanan ke kebun binatang dimana dia berteman dengan seekor beruang yang dinamakan Bultitude. Lewis berkomentar "Ketika malam itu kami berdiskusi, saya masih belum dapat mempercayai bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, tetapi ketika saya berjalan-jalan di kebun binatang, saya baru bisa memahami dan mempercayainya."
Perubahan penting tersebut terjadi pada bulan September 1931. Malam tanggal 19 September Lewis berjalan dan berbicara (sampai sekitar 04:00) dengan JRR Tolkien dan Hugo Dyson tentang mitos dan Kristen. Hugo Dyson dalam perbincangannya "titik utama adalah bahwa kekristenan bekerja untuk orang percaya. Orang percaya diletakkan pada perdamaian dan dibebaskan dari dosa-dosanya." dan Pada tanggal 28 September, 1931 pada usia tiga puluh dua, Lewis "berkendara ke kebun binatang Whipsnade di sespan sepeda motor Warren" Ketika kami berangkat saya tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah., dan ketika kami tiba di kebun binatang aku '. "Menurut 1 Yohanes 5:1 dan 5, semua orang yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah adalah" lahir dari Allah. "Untuk Arthur Greeves pada tanggal 1 Oktober 1931, Lewis menulis: ". Saya baru saja lulus dari percaya pada Tuhan untuk benar benar percaya dalam Kristus-dalam Kekristenan".

Kumpulan seri Narnia dibuat setelah pertobatan Lewis terjadi. Kumpulan seri ini banyak memuat tentang Refleksi Teologi Lewis dalam bahasa yang sederhana dan deskriptif. Mulai alur cerita, ide, semuanya tersusun rapi dan menarik untuk dibaca. Kebetulan serial Narnia (English Edition) memiliki ilustrasi gambar sekaligus peta wilayah Narnia (Lord of The Ring memiliki peta wilayah dan bahkan karakter huruf dengan lebih detail dan seksama) yang diilustrasikan dengan apik oleh Pauline Baynes, dan ini tentunya sangat membantu dalam berimajinasi tentang kisah Narnia ini.

Kalau mau di paralelkan dengan sederhana, dapat dikatakan Narnia merupakan sebuah transfigurasi kisah Alkitab (walau tidak seluruhnya, tentu) dalam bahasa cerita. Seperti figur utama Narnia, Aslan, Sang Singa, yang merupakan parafrase dari Tuhan Yesus Kristus. Kemudian setiap bukunya :

The Magician’s Nephew : kisah utamanya berkutat di lorong-lorong rumah dan tema utamanya dapat diparalelkan dengan kisah Penciptaan dunia dan masuknya Dosa dan Kejahatan ketika sang penyihir tersedot masuk dalam kota London.

The Lion, the Witch, and the Wardrobe : kisah utamanya berkutat di rumah, lemari baju dan daerah padang berbukit penuh dengan salju dan hawa kejahatan serta tema utamanya dapat diparalelkan dengan kisah Kematian dan Kebangkitan Kristus.

The Horse and His Boy : kisah utamanya berkutat di istana Calormene, padang pasir dan hutan gelap serta tema utamanya dapat diparalelkan dengan kisah Kekristenan dan bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah.

Prince Caspian : kisah utamanya berkutat di istana pangeran Caspian, pelariannya terhadap sang paman yang akan membunuhnya dan munculnya negara Narnia Baru serta tema utamanya dapat diparalelkan dengan Peran orang percaya / kristiani di tengah dunia.

The Voyage of the Dawn Treader : kisah utamanya berkutat di perjalanan menemukan tempat dimana Aslan berasal, penuh dengan nuansa samudra dan tema utamanya dapat diparalelkan dengan Perjalanan ke surga.

The Silver Chair : kisah utamanya berkutat di utara Narnia, tempat yang terbuang, gelap, berada di bawah bumi, penuh keputus asaan dan kesedihan serta tema utamanya dapat diparalelkan dengan Kisah tentang Kegelapan, Kejahatan dan Neraka.

The Last Battle: kisah utamanya berkutat di timbulnya sang penipu (simpanse yang bernama Shift = perlambang Anti Kristus), perjuangan antara orang percaya melawan pengikut sang penipu, serta kemusnahan Kerajaan Narnia serta tema utamanya dapat diparalelkan dengan Kisah tentang akhir jaman.

Disatu sisi, setelah pertobatannya, C.S. Lewis menjadi salah satu pemikir apologetis kristiani yang terkemuka pada abad 20. Buku-bukunya banyak dikutip oleh para teolog di jaman sesudahnya. Pemikirannya memiliki arti yang bisa digali dalam berbagai macam sudut pandang, kaya ide tetapi tidak membosankan dan bahasa yang unik serta menantang untuk dicari maksudnya.

Salah satu potongan plot cerita Aslan yang akan mengorbankan diri demi menebus Edmund yang berkhianat, menjadi sebuah paralel sama seperti Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menebus umat manusia dari pengkhianatan terhadap Allah. Plot dimana Susan dan Lucy, yang menyertai Aslan, dapat kita deskripsikan sebagai para perempuan peratap ketika melihat Tuhan Yesus akan disalibkan. Demikian pula dengan pukulan, cambukan, ejek dan hinaan para musuh Aslan, dapat diparalelkan dengan yang dialami Tuhan Yesus di depan Tentara Romawi dan Iman Yahudi serta Saduki.

Tujuan Lewis membuat hal sedemikian apiknya, dapat menginspirasikan kita dalam hal pengajaran kepada anak anak dan untuk melihat dari sudut pengajaran Sekolah Minggu pun dapat kita praktekan, bagaimana membuat sebuah kisah sederhana, dimana anak-anak dapat begitu terhanyut dengan kisah yang kita bagikan tanpa kemudian menjadi membosankan serta tidak menghalangi nilai impuls religius yang kita ingin bagikan kepada domba-domba kecil yang Tuhan sudah percayakan kepada segenap kita, sebagai orang tua, guru, pembimbing atau supervisor.

Kisah tentang Lucy yang tidak sanggup kehilangan / berpisah dengan Aslan, tokoh utama Narnia ini, dapat memberikan sebuah imajinasi positif yang membuat kita tersenyum dan terhanyut di dalamnya, ketika Aslan menjawab dengan,”Aku memiliki Nama lain, ini merupakan alasan, kenapa kamu ke Narnia, supaya dengan demikian, kamu akan lebih dekat mengenal Aku di dunia lain.” Beberapa kritikus via internet, memang memparalelkan dengan figur Tuhan Yesus Kristus, meski juga tidak kurang ada yang mengkritisi dengan menyebutnya ilah lain. Tetapi Lewis memiliki cara lain dengan memberi julukan Aslan, "Son of the Emperor over Sea" tetapi Sang Emperor sendiri tidak pernah nampak jati dirinya.

Dan bagaimana dengan buku buku Lewis yang ternyata sangat berpengaruh terhadap pekabaran dan perkembangan teologi di abad ini dan mendatang..

Pada tahun 2000, majalah Christianity Today melakukan survei tentang “Buku Paling Berpengaruh Abad Ini”:

dalam kutipannya.,
"Christianity Today mensurvei lebih dari 100 kontributornya dan pemimpin gereja untuk menominasikan sepuluh buku rohani terbaik abad ke-20. Yang kami maksudkan dengan buku terbaik adalah buku yang tidak hanya penting ketika pertama kali dipublikasikan, tetapi juga yang terus menerus memberikan kontribusi bagi iman Kristen dan Gereja. Dalam survei ini, kami tidak selalu menyertakan hanya buku-buku yang mengundang persetujuan pembaca tetapi juga buku-buku yang penting untuk dibaca dan digumulkan oleh orang Kristen Injili.

Hasil dari survei itu, C.S. Lewis merupakan pengarang yang paling populer jauh melampaui yang lainnya dan MERE CHRISTIANITY adalah buku yang paling sering dinominasikan untuk masuk dalam buku paling berpengaruh abad ini. Memang kami dapat menyertakan lebih banyak lagi karya-karya dari Lewis dalam daftar buku-buku paling berpengaruh abad ini, tetapi pada akhirnya kami harus mengatakan: "Cukup sudah; berikan kesempatan bagi pengarang lainnya.”

Banyak yang mengatakan bahwa MERE CHRISTIANITY adalah "buku terbaik tentang dasar-dasar Kristen ortodoks yang pernah dicetak."

CS Lewis sendiri sebelumnya adalah seorang ateis yang dalam pencariannya akan kebenaran akhirnya tunduk kepada Kristus. Dan dengan kerinduannya mengejar kebenaran itu, di dalam apologetikanya ia bisa membangun argumentasi-argumentasi iman yang sangat kuat yang menarik orang-orang tidak percaya kepada Tuhan, diantaranya orang-orang yang sangat cerdas seperti Francis Collins, M.D., Ph.D yang sekarang menjadi Director of the Human Genome Project ([url=http://www.cslewisinstitute.org/cslewis/testimonials/testimonies.htm] The Impact of Mere Christianity & Other Lewis Works | C.S. Lewis Institute[/url]).

Mere Christianity
Dengan menolak batasan-batasan yang memisahkan banyak denominasi Kekristenan, C.S. Lewis memberikan suatu kesempatan yang tiada taranya baik kepada orang-orang percaya maupun orang-orang tidak percaya untuk mendengar pembelaan rasional yang berbobot terhadap iman Kristen. Buku ini merupakan kumpulan dari kebrilianan yang gemilang, yang secara mencolok tetap segar bagi pembaca modern dan pada saat yang sama meneguhkan reputasi C.S. Lewis sebagai salah satu penulis dan pemikir ternama dari zaman kita.

The Problem of Pain
Mengapa kita menderita? “Jika Allah itu baik dan maha kuasa, mengapa Ia mengizinkan ciptaan-ciptaan-Nya mengalami penderitaan?” Dan bagaimana dengan penderitaan binatang, yang tidak sepatutnya men- derita dan tidak bisa dijadikan lebih baik oleh penderitaan? Pemikir Kristen terbesar di zaman kita ini memulai langkah untuk menguraikan isu yang rumit ini. Dengan kekayaan belas kasihan dan wawasannya yang khas, C.S. Lewis menawarkan jawaban-jawaban untuk berbagai pertanyaan krusial ini dan membagikan pengharapan dan hikmatnya untuk membantu menyembuhkan dunia yang haus akan pemahaman sejati tentang natur manusia.

The Screwtape Letters

Didedikasikan untuk sahabatnya, J.R.R. Tolkien (penulis kisah trilogy, The Lord of the Rings), karya besar bersifat menyindir ini telah menghibur dan mencerahkan berjuta-juta pembaca melalui kepiawaian dan penggambaran C. S. Lewis mengenai kehidupan manusia secara ironis dari sudut pandang yang menguntungkan si setan Screwtape.

hhuuuummmmhhhh..luar biasa ternyata, ketika Tuhan berperkara di dalam hidup kita bukan, dan menjadikan pengalaman minat talenta keinginan yang disertai niat untuk mencari dan mengetuk dan pintu itu pun akan di bukakan bagimu..dalam berbagai pemahaman tentunya kita dapat lebih mengkritisi dan meminta hikmat Tuhan untuk boleh menelaah dan menggali hal positif dari setiap perkembangan dan pengembangan pengajaran dan peng iman an.
sehingga kisah kisah dan tulisan tulisan tersebut dapat menjadi sebuah ilustrasi pemikiran yang berkembang sehingga sesuai dengan pengajaran YESUS KRISTUS yang sesungguhnya. Tuhan memberkati.


<span class=" fbUnderline">Sumber :</span>

* GRACE IN THE ARTS: C. S. LEWIS’S THEOLOGY: SOMEWHERE BETWEEN RANSOM AND REEPICHEEP, JAMES TOWNSEND
    " http://www.faithalone.org/journal/2000i/townsend2000e.htm "
*  http://www.glorianet.org/index.php/henrylie/494-natal
*  http://pilgrimnote.blogspot.com/2006/02/narnia-lewis-alkitab-dan-imajinasi.html
*  http://www.bukabuku.com/authorscorner/detail/1614/c-s-lewis.html
*  http://www.akupercaya.com/buku-kristen/14494-cs-lewis-dan-buku-terbaik.html
*  tambahan tentang pertobatan C.S Lewis "http://christredeemerchurch.org/wordpress/archives/62"
*  tambahan tentang pertobatan "http://www.christianity.co.nz/repent1.htm"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar